Pesatnya pembangunan di sektor perumahan dan properti menjadikan kebutuhan batu bata semakin meningkat. Hal inilah yang membuat warga di Desa Sumberingin Kidul Kecamatan Ngunut, Kabupaten Tulungagung membuka usaha di bidang tersebut.

Desa ini memang dikenal sebagai salah satu sentra usaha batu bata di Tulungagung. Banyak warga di desa ini setiap hari sibuk mengolah dan mencetak tanah liat di banyak rumah yang memiliki fasilitas pembakaran.

Hasil dari usaha produksi batu bata ini adalah batu bata merah sebagai bahan untuk pembuatan dinding bangunan.

Proses pembuatan batu bata merah relatif mudah dengan biaya investasi yang murah dan bahan baku yang cukup. Peralatan yang diperlukan pun gampang hanya terdiri dari cangkul, pencetak batu bata, mesin penggiling batu bata, tungku pembakaran dan kayu bakar atau batu bara atau sekam padi.

Sementara bahan baku hanya terdiri dari tanah liat, air dan abu sisa pembakaran. Proses pembuatan batu batu terhitung sederhana, tanah liat yang sudah diramu dicetak dalak dalam mesin pencetak, selanjut di jemur lalu dibakar.

Produk batu bata merah Desa Sumberringin Kidul ini bisa memberikan keuntungan sekitar 6 juta sampai 8 juta Rupiah per bulan. Rata-rata harga jual batu bata Rp. 320 per buah, sedangkan kapasitas produksi 75 ribu buah per bulan. Produk ini telah dipasarkan di Kabupaten Tulungagung maupun beberapa kota lain.

Bagaimana reaksi anda mengenai artikel ini ?